Pages

Jumat, 17 Januari 2014

air terjun hutan raya Wan Abdul Rahman




Tahura Wan Abdul Rahman (luas: 22.249,31 ha) adalah salah satu dari 14 Taman Hutan Raya di Indonesia. Ditetapkan sebagai Tahura Wan Abdul Rahman berdasarkan SK Menhut No. 408/Kpts-II/93 dikelola oleh Pemerintah Daerah Provinsi Lampung sesuai UU No. 22 tahun 1999, PP No. 25 Th. 2000, Keputusan Menhut No. 107/Kpts-II/2003 serta Keputusan Gubernur Lampung No. 03 tahun 2003.

tapi disini gua gak bahas tentang hutan rayanya, tapi tentang air terjun yang letaknya paling bawah sendiri. sebernya gua nggak sengaja motret disini, awalnya karna di ajak si gogon (yogo) muter2 cari foto tapi gak jelas spotnya kemana, jadi sore itu berpetualang tanpa tujuan. sampai akhirnya dia pernah punya info ada air terjun di hutan raya wan abdul rahman
gua sama gogon dateng ke tempat ini udah jam 5 sore akibat nekat. setelah bayar administrasi kami berdua dengan sok gantengnya masuk hutan. petualangan di mulai, ketika awal masuk hutan gua udah ngerasa ada yang janggal, ntah perasaan gua atau bener2 gak beres. si gogon dengan sok cool ngoceh hal2 mistis padahal waktu udah sore banget. sesampainya di lokasi air terjun kami mulai motret, nah pas motret itu gua mulai ngerasa ada yang ngintip di balik bebatuan di dekat air terjun. gua pikir hanya perasaan gua, setelah jam 6 kurang 15 menit, kami siap2 pulang dan disini semua ketakutan gua terjawab. ternyata ada penampakan cewek yang jelas banget gua liat pake mata kepala gua sendiri. tapi posisi gua diem aja karna gak mau bikin suasana tambah kacau. pas masih jalan udah dideket camp gua ngerasa merinding setengah mampus, gogon juga ngerasain itu. gua udah panik sangking takutnya sampai gua udah ngelantur ngomong. tiba2 si gogon jatoh di tangga, jatohnya janggal dia bilang ada yang dorong. ketakutan gua bertambah, tanpa aba2 lagi, kami berdua langsung lari ke rumah penjaga hutan. tanpa ijin lagi kami langsung kabur dari tempat itu.
usut punya usut setelah gua cerita ke om deden, tenyata dia pernah ngalami hal yang sama. dan itu pelajaran banget buat gua, kalo ke tempat2 begituan jangan sok ganteng dateng sore2. dan gua kapok motret di tempat itu..hehhehe

Kamis, 02 Januari 2014

Ngegembel di jakarta kota

ini namanya penjual kerak telor, :D

seniman sketsa di lataran musium fatahilah

dimana-mana selalu ada orang narsis, :D

patung orang-orangannya berpose

tempat penyewaan sepeda di kompleks kota tua, jakarta

Namanya tempat wisata di indonesia, ini lah ciri khasnya

musium wayang
foto-foto ini gua abadikan pas gua di perjalanan menuju jember buat ngapelin pacar, :D
sehari semalam ngegembel di jakarta karna nunggu kereta yang mau ke surabaya akibat dari salah perhitungan. ya namanya juga laki-laki sejati jadi gua bela-belain lah ngegembel di jakarta :D
dijakarta gua mulai ngeluarin jurus sok kenal ke orang-orang buat cari temen..hehehhe
dari mulai orang dagang layangan sampai ketemu sama fotograper dari riau. namanya mas dippo. akhirnya gua sama mas dippo keluyuran lah dikota tua sambil motret sana sini. gua sempet di pinjemin lensa fish eye ya buat foto-foto di atas ini, :D
jurus sok kenal memang berlaku dimana-mana..hehehhe
waktu udah sore waktu itu, si mas dippo mau ke monas katanya mau liat cewek-cewek unyu disana dan gua memutuskan buat balik ke hotel (lensanya udah gua balikin).
besoknya gua ngelanjutin perjalanan menuju jember naik kereta. di stasiun gua sempet malu setengah mampus gara-gara gua salah naik kereta..hahahha
maklum pengalaman pertama travelling naik kereta jadi agak kagok.. maklumin yee
itu cerita sigkat gue ngegembel di jakarta kota. cerita konyolnya jangan di ketawain ye, :D

Taman Purbakala Pugung Raharjo, Indonesia Di Zaman Purba

punden berundak

situs batu kandang (batu mayat),

punden berundak terbesar
punden berundak yang paling besar di antara punden yang lain

mata air yang merupakan bagian dari situs, berupa sumber mata air. konon sumber mata air ini dapat menyembuhkan penyakit dan menjadi awet muda

kolam pemandian mata air suci
Taman Purbakala Pugung Raharjo mempunyai luas kurang lebih hampir 30 hektar. Dari kota bandar lampung, lokasi tempat budaya bersejarah ini berjarak sekitar 42 kilometer, terletak di Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur.

Taman purbakala ini, merupakan peninggalan jaman nenek moyang berasal dari dua tradisi, yakni Megalitik dan Klasik. Tradisi megalitik merupakan jenis kebudayaan zaman prasejarah, di mana para nenek moyang, belum mengenal tulisan. Sebagai ciri-ciri alat kehidupan saat itu, masih terbuat dari bebatuan besar. Antara lain seperti batu tegak atau disebut (menhir), meja batu (dolmen) kuburan batu dan keranda batu.
Sedangkan tradisi klasik, berlangsung setelah para nenek moyang kita, mendapat pengaruh kebudayaan Agama Hindu dan Budha, pada abad ke Enam sampai abad ke Lima Belas Masehi.Awal mulanya,kompleks Taman Purbakala Pugung Raharjo merupakan daerah yang dianggap sangat angker oleh sebagian masyarakat setempat. Sebab setelah ratusan tahun, daerah ini, tidak di huni manusia, sehingga menjadi kawasan hutan belantara dengan berbagai pohon besar yang tumbuh liar memberi kesan seram.Pada tahun 1954, para transmigran asal pulau Jawa, membuka hutan. Mereka menemukan gundukan tanah bersusun batu besar. Susunan tersebut, berbentuk bujur sangkar dan batu arca yang di beri nama Putri Badriah atau lebih dikenal dengan patung Budha.
 Setelah di lakukan survei dan penelitian oleh ahli benda bersejarah pada tahun 1968, akhirnya Pemerintah Pusat dan Daerah melakukan pemugaran awal pada tahun 1977. Sedangkan pemugaran kedua tahun 1984, berhasil menyusun kembali peninggalan bersejarah tersebut ke posisi semula.
Adapun peninggalan bersejarah yang bernilai situs budaya antara lain, situs benteng dua buah yang terdiri gundukan tanah berbentuk memanjang dengan tinggi mencapai 3,5 meter dan panjang 1.200 meter. Sementara bagian luar benteng, terdapat parit atau sungai dengan kedalaman mencapai 3 sampai 5 meter.
Menurut hasil penelitian sejarah, benteng tersebut, merupakan tempat pertahanan dari serangan binatang buas dan suku lain. Selain itu, juga terdapat 13 punden kecil dan besar, terbuat dari gundukan tanah. Punden-punden ini, berfungsi sebagai tempat pemujaan terhadap arwah para nenek moyang terdahulu.
Pada situs batu, terdapat situs batu kandang (batu mayat), batu bertakuk (batu berlubang) batu lumpang, batu bergores dan kolam pemandian umum.

Konon menurut cerita yang beredar di masyarakat, air dari sumber kolam pemandian di percaya dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit dan menjadi awet muda.
Sebab sumber air bersih ini, sepanjang tahun tidak pernah kering, meski musim kemarau sekalipun. Di dalam kolam pemandian, terdapat batu dan gua bersejarah sepanjang puluhan kilometer tembus hingga danau wayjepara.namun sayangnya gua tersebut, tidak dapat di lihat dengan kasat mata manusia biasa.
Situs taman Purbakala Pugung Raharjo merupakan aset budaya dan sejarah yang mendatangkan sumber pendapatan asli daerah yang tak kalah menarik dengan Propinsi lain di luar Lampung.